Moto

GUNTUNG KAMPONG ADAT HIJAU SEJAHTERA

Senin, 04 Januari 2021

GUNTUNG KAMPONG ADAT DAN SEJARAH KOTA BONTANG


Pada hari Rabu, Tanggal 16 Desember 2020, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah mengadakan Presentasi Sejarah Kota Bontang dalam sebuah video dokumenter di Ruang Multimedia yang dihadiri oleh Asisten III Pemerintah Kota Bontang, Ir. Hj. Syarifah Nurul Hidayati, MM. Bertempat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Bontang.




Dalam presentasi tersebut turut diundang Kelurahan Guntung yang dihadiri langsung oleh Lurah Guntung, Hj. Ida Idris Marsono, tokoh masyarakat Guntung, Bapak Darmawi.Video dokumenter tersebut memaparkan Sejarah Kota Bontang termasuk didalamnya Kelurahan Guntung sebagai salah satu lokasi sejarah peninggalan Kerajaan Kutai. Dibuktikan dengan adanya situs-situs bersejarah di Kelurahan Guntung.

Setelah penayangan video tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Bontang,  Ir. Hj. Retno Febriyanti, menyampaikan bahwa video presentasi tersebut masih membutuhkan banyak masukan dari pihak-pihak terkait supaya menjadi lebih apik dan lengkap.

Menilik kembali pada pembukuan sejarah Asal Usul Kota Bontang yang disampaikan oleh Bapak Darmawi, Tokoh Masyarakat Guntung.  Pada Masa Pemerintahan Adji Mohammad  Soeleman Al-Adiel Chalifatoel Ameroel Moe’min Fabilade Koetai (1850-1899) dimana saudara tua Sultan yang bernama Adji Gau gelar Adji Pangeran Kartanegara II / Adji Pangeran Ratu II mendapat hak Apanage (hak memungut hasil) dari adiknya Sultan Adji Mohammad  Soeleman disepanjang Sungai Santan, Sangata sampai ke Bengalon, pada masa inilah penduduk Kutai ke Bontang mengelola perkebunan, nelayan pencari ikan, pengambil air tawar dan lain sebaginya, salah satu tempat di Bontang ini yang pernah ditempati Pangeran Kartanegara II diberi nama Gunung Pasir Paku Adji yang artinya Orang Kuat kerabat Sultan lokasi tersebut kini berada di sekitar Masjid Al-Aqobah/Plant Site Kelurahan Guntung (kini nama masjid menjadi Masjid Al-Mubarokah Kelurahan Guntung). Berdasarkan manuskrip yang tercantum dalam Kitab Saway yaitu kitab yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dituturkan oleh H. Adji Pangeran Ario Jaya Winata, SH, MM, nama Bontang telah ada sejak zaman pemerintahan Adji Batara Agung Dewa Sati (1300 – 1325). Beliau mengumpulkan tokoh masyarakat di sepanjang sungai dan menyerukan bahwa daerah tersebut dinamakan ”Bontang”, yang masih merupakan ”Tanah Tuah Kutai” bersaksi secara turun temurun. Berdasarkan etimologi terdiri dari dua suku kata ”Bolang” dan ”Datang” secara terminologi menjadi BONTANG.


            Setelah pemaparan tersebut, Lurah Guntung, Hj. Ida Idris Marsono dalam kesempatan ini memberikan apresiasi dan dukungan sebagai salah satu upaya pelestarian budaya. Beliau memberikan masukan berupa beberapa situs sejarah Kerajaan Kutai sebagai penanda cikal bakal nama Kota Bontang agar dimasukkan di dalam video dokumenter Sejarah Kota Bontang, misalnya seperti Situs Makam Tua yaitu Makam Pangeran Kartanegara II yang berada di Makam Gunung Pasir Paku Aji (Kamp. Petrosea Pupuk Kaltim) Kelurahan Guntung. Tujuannya agar generasi muda mengetahui dengan sebenarnya awal mula sejarah Kota Bontang.

Kamis, 20 Februari 2020

KERJA BAKTI di Makam Kanimbungan,Wujud Sinergitas Kelurahan Guntung Dan Ormas


 Kelurahan Guntung dan Ormas BAKUDA (Banjar Kutai Dayak) mengadakan kerja bakti di Makam Kanimbungan pada tanggal 15 Februari 2020. Makam Kanimbungan adalah salah satu situs cagar budaya di Kelurahan Guntung yang patut dijaga dan dilestarikan. Turut hadir dalam acara tersebut pihak dari Manajemen Humas Pupuk Kaltim, Lembaga Adat Kutai Kelurahan Guntung, ASN Kelurahan Guntung, unsur FKPM, LPM, anggota GSC (Guntung Shooting Club), Karang Taruna Citra Kelurahan Guntung, serta masyarakat Kelurahan Guntung.

Kegiatan yang di inisiasi oleh Karang Taruna Citra Kelurahan Guntung dimulai di daerah Pemakaman Muslim Kanibungan lama bergerak ke daerah makam baru Kelurahan Guntung. Kegiatan ini akan dijadikan kegiatan rutin yang masuk dalam program kerja karang taruna. 

Lurah Guntung, Hj. Ida Idris Marsono, SE dalam arahannya  mengharapkan agar inisiasi dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan seperti kegiatan kerja bakti ini dapat dilakukan secara kontinyu agar Kelurahan Guntung terjaga keasriannya, bersih dan yang utama dapat meminimalisir wilayah terdampak banjir. Sekaligus apresiasi kepada Ormas di Kelurahan Guntung yang turut berpartisipasi secara aktif menjaga lingkungan Kelurahan Guntung. (kiky)

Rabu, 19 Februari 2020

TINGKATKAN SDM KADER PKK, GUNTUNG ADAKAN PELATIHAN PENYULUHAN DENGAN DANA KELURAHAN



Pada hari kamis, tanggal 6 februari 2020 Kelurahan Guntung mengadakan Pelatihan Penyuluhan bagi kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) melalui dana kelurahan atau Dana Alokasi Umum (DAU) Kelurahan Guntung. Lurah Guntung, Hj. Ida Idris Marsono, SE mengharapkan para kader PKK Kelurahan Guntung dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan menjadi agent perubahan positif dengan teknik komunikasi yang tepat di masyarakat. 

Selain bertujuan meningkatkan kualitas kader PKK Kelurahan Guntung, kegiatan ini juga bertujuan memantapkan kader PKK yang telah ditunjuk untuk mengikuti Lomba Penyuluhan tingkat Kota dari Tim Penggerak PKK dengan materi sebagai berikut :
Pokja I PKK dengan materi tentang administrasi penduduk.
Pokja II PKK dengan materi Bina Keluarga Balita
Pokja IV PKK dengan materi lomba penyuluhan peran kader dalam meningkatkan pelayanan posyandu.

Seluruh peserta yang merupakan kader PKK mengikuti kegiatan pelatihan dengan sangat antusias dan proaktif dalam praktek langsung yang dikembangkan oleh pemateri adalah ibu Sofiah Laksmi dari TP. PKK Kelurahan Guntung. (Kiky)

Minggu, 16 Februari 2020

JAGA KEKOMPAKAN DAN SINERGITAS, ASN KELURAHAN GUNTUNG DAMPINGI REMBUG WARGA



Rembug warga adalah salah satu wadah penting dalam menyampaikan aspirasi masyarakat khususnya usulan aspek pembangunan kepada pemerintah di tingkat kelurahan secara berjenjang disampaikan sampai ke tingkat nasional. Kelurahan Guntung memfasilitasi proses rembug warga yang terbilang sukses diadakan secara cepat dan tepat hanya dalam tempo 2 (dua) hari dapat diselesaikan untuk 18 RT. Lurah Guntung, Hj. Ida Idris Marsono, SE memberikan arahan kepada jajaran di bawahnya untuk selalu menjalin sinergitas, turun langsung mendampingi warga dalam pelaksanaan rembug warga dan secara internal selalu menjaga kekompakan dalam teamwork yang solid.


Dalam rangka persiapan pendampingan rembug warga, jajaran Kelurahan Guntung dibagi dalam 4 (empat) tim dengan pemilihan waktu pelaksanaan yang beragam (Pagi, siang dan malam) tergantung pada masing2 Ketua RT. Diharapkan dengan adanya pendampingan dari tim Kelurahan dapat menjembatani penyampaian informasi-informasi terkait program Pemerintah Kota Bontang, BPJS PBI, Rastra BPNT, Program Fasilitasi Partisipasi Masyarakat (PRODUTA), dan hal lain sebagainya, Agar masyarakat menerima informasi yang benar dan valid. 

Berbagai saran dan masukan serta usulan disampaikan oleh warga melalui forum Rembug Warga. Secara garis besar warga pada umumnya megusulkan untuk penyediaan sarana prasarana dalam mengatasi banjir, misalnya usulan untuk pembangunan waduk di RT 05 dan RT 15 Kelurahan Guntung. (kiky).


FOTO-FOTO REMBUK WARGA



 
 






 

ATASI BANJIR, FOKUS MUSRENBANG KELURAHAN GUNTUNG TAHUN 2020



Sebagai agenda rutin tahunan dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat, Kelurahan Guntung menggelar Acara Musrenbang Tingkat Kelurahan pada tanggal 28 Januari 2020 di Gedung Serba Guna Kelurahan Guntung. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Camat Bontang Utara, Bapak Cahyo Hadi Wichakso, S.STP, Lurah Guntung Hj. Ida Idris Marsono, Bapak Febtri Manik dari Bapelitbang Kota Bontang, perwakilan dinas terkait, tokoh masyarakat, Ketua RT , LPM, Karang Taruna, Perwakilan Pupuk Kaltim, KPI, dan beberapa perusahaan yang ada di wilayah Guntung. 

Lurah Guntung, Hj. Ida Idris Marsono dalam sambutannya menekankan pentingnya program prioritas utama terkait penanganan banjir yaitu, jembatan dan jalan alternatif di RT 14, Masjid Besar Guntung, Workshop TPA Kelurahan Guntung. Senada dengan Lurah Guntung, Sekretaris Kecamatan Bapak Cahyo Hadi yang sekaligus membuka acara tersebut secara resmi menyampaikan agar semua usulan dari warga dapat disusun berdasarkan skala prioritas yang paling urgent dibutuhkan masyarakat sekaligus yang tidak kalah pentingnya meningkatkan sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat melalui swadaya dan swakelola dalam pelaksanaan usulan musrenbang maupun produta yang semuanya berasal dari masyarakat, oleh masyarakat, diawasi masyarakat dan untuk masyarakat. 

Badan Penelitian Pelatihan dan Pengembangan Pemerintah Kota Bontang (BAPELITBANG), Bapak Febtri Manik, menyampaikan beberapa program pembangunan yang akan dilaksanakan di Kelurahan Guntung pada tahun 2020. Diantaranya adalah, pembangunan drainase RT 01, pembangunan rumah anti banjir, pembuatan jalan lingkungan di jalan Tari Jepen RT 04, peningkatan jalan lingkungan RT 06 dan RT 15, pembangunan jalan lingkungan Tari Gantar dan pembangunan puskesmas pembantu. Program tersebut masih bisa dirubah apabila warga sepakat membutuhkan penanganan yang lebih urgent. Selain itu usulan di bidang infrastruktur baik di musrenbang maupun fasilitasi pemberdayaan masyarakat (PRODUTA) harus dilengkapi dengan detail volume agar bisa dihitung analisa biaya secara tepat. 

Dalam hasil diskusi musrenbang tersebut disepakati 50 (lima puluh) item yang terkumpul dari masing-masing ketua RT. Diantaranya jalan alternatif Guntung dari RT 14 menuju jalan Pupuk Raya  berikut jembatannya, pembangunan Masjid Besar Guntung, Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah skala besar berikut jalan menuju lokasi TPA tersebut. Dari item-item tersebut dibuatlah daftar urutan kegiatan prioritas hasil musrenbang Kelurahan Guntung untuk tahun 2021 yang akan dibawa oleh tim delegasi ke musrenbang tingkat kecamatan.(kiky)